yudifingernote

Just another WordPress.com site

Archive for Juni 2011

Puncak Lokasi Video Pesta Seks Baru Bogor?

leave a comment »


BOGOR – Jajaran Polres Bogor terus menyelidiki kasus beredarnya video mesum pesta seks yang diduga dilakukan tiga orang mahasiswi dan satu orang pria. Pasalnya, hingga kemarin, pihak Satreskrim Polres Bogor sedang menelusuri lokasi pembuatan rekaman video cabul itu.

Bahkan, menurut Kasatreskrim Polres Bogor AKP Imron Ermawan pihaknya sudah menyebar personilnya, ke beberapa lokasi hotel dan vila dikawasan berhawa sejuk di wilayah Bogor. “Kami janji mengungkap kasus peredaran video pesta seks itu. Dan saat ini kami sedang melacak lokasi pembuatan video mesum itu,” jelasnya, kemarin.

Satu hari setelah tereksposenya video mesum, informasi beredar dikalangan wartawan, lokasi pembuatan video mesum itu dilakukan di sebuah hotel atau vila di wilayah Bogor Selatan (Puncak) dan Bogor Barat (Gunung Salak Endah). “Semoga secepatnya kasus ini bisa terungkap,” ujar AKP Imron, Kamis (30/6).

AKP Imron menambahkan saat ini pihaknya sedang mengumpulkan informasi dari masyarakat terkait beredarnya video mesum tersebut. Diharapkan informasi tersebut bisa mengungkap siapa para pelaku dalam rekaman tersebut.

Sementara itu, informasi yang dihimpun menyebutkan, satu dari wanita yang terekam dalam video tersebut adalah berstatus mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta. Namun, belum dijelaskan dimana mahasiswi itu kuliah.

Selain itu, informasi yang diterima juga menyebutkan rekaman video pesta seks itu dibuat sekitar dua minggu lalu. “Informasi yang saya terima, rekaman itu dibuat sekitar dua minggu lalu,” kata AKP Imron Hermawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, video berisi adegan pesta seks yang dilakukan seorang pria dengan tiga wanita menyebar di sejumlah warga di Bogor.

Video berdurasi 5 menit 49 detik itu kini mulai menyebar luas dari satu warga ke warga lainnya melalui fasilitas Bluetooth telepon selular. Dalam video berjudul “Anak % 20 Baru Bogor “dengan format 3gp itu, tergambar jelas adegan seks yang dilakukan seorang pria dengan dua wanita itu diduga dilakukan di sebuah hotel yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Hery Santoso mengaku sudah mendapat informasi mengenai adaanya peredaran vidoe porno itu. ”Saya akan menyelidiki siapa pelaku dalam video porno itu untuk mengetahui motif dibalik penyebaran video tersebut,” ujar Hery Santoso kepada wartawan Rabu (29/6).(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 30, 2011 at 7:04 pm

Ditulis dalam Berita

Video Pesta Seks Mahasiswi Bogor Beredar

with one comment


BOGOR – Adegan mesum yang diabadikan melalui telepon genggam oleh pelaku kembali beredar di Bogor. Kali ini sebuah video berisi adegan pesta seks yang dilakukan seorang pria dengan tiga wanita membuat geger warga Bogor.

Pasalnya, video berdurasi 5 menit 48 detik itu kini mulai menyebar luas dari satu warga ke warga lainnya melalui fasilitas bluetooth telepon genggam. Diduga oleh pelaku video mesum itu sengaja dibuat dan diberi judul “Anak % 20 Baru Bogor” berformat 3gp.

Berdasarkan pengamatan di video mesum yang diperoleh, tergambar jelas adegan seks itu diduga dilakukan di sebuah hotel yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bogor. Bahkan informasi dihimpun menyebutkan beredarnya video pesta seks yang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat sudah disikapi serius oleh petugas Polres Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Hery Santoso membenarkan pihaknya sudah mendapatkan informasi soal beredarnya video mesum di wilayah hukumnya. Pihaknya mengaku saat ini sedang mendalami dan menyelidiki, awal mula beredarnya video tersebut hingga ke tangan masyarakat.

Tak hanya itu, pihaknya juga sudah  memerintahkan jajaran Reskrim Polres Bogor untuk melakukan penyelidikan lebih dalam dan menangkap para pelaku adegan video mesum itu.” Ya, kami akan menyelidiki siapa pelaku dalam video porno itu untuk mengetahui motif dibalik penyebaran video tersebut,” ujar AKBP Hery Santoso kepada wartawan, kemarin.

AKBP Hery menjelaskan saat ini pihaknya juga sedang menyelidiki kebenara lokasi pembuatan video mesum tersebut di salah satu hotel di wilayah Bogor Barat atau Bogor Selatan. Sebab, berdasarkan informasi diperoleh video itu dilakukan di sebuah tempat di salah satu penginapan wilayah Kabupaten Bogor bagian Barat ataupun Selatan. “Kalau dilihat dari rekaman itu sepertinya di villa atau hotel, itu yang akan kita selidiki,” tandasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika video mesum dibuat untuk keperluan pribadi, pihaknya akan mendalami motifnya, dan alasan kenapa sampai ke tangan masyarakat. Apakah sengaja disebarkan, atau oleh pihak lain di luar orang-orang yang ada di rekaman tersebut. “Yang jelas, kita akan tenggakkan hukum. Yang membuat rekaman dan yang menyebarkan akan kita tindak tegas, sesuai hukum berlaku,” tegasnya.

Jika sudah terungkap, pelaku dalam video mesum itu, kata AKBP Hery bisa dikenakan undang-undang pornografi dan UU ITE. “Kita tunggulah penyidik sedang melakukan pendalaman dan penyelidikan adanya video mesum itu,” jelasnya.

Dalam video porno berdurasi 5 menit 49 detik yang diperoleh kalangan wartawan, terdapat sejumlah adegan hubungan seks yang dilakukan oleh seorang pria dengan tiga wanita yang usianya diperkirakan antara 23-25 tahun.

Rekaman awal diawali dengan keluarnya seorang wanita cantik mengenakan kaos putih dan handuk putih yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Wanita itu keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kepinggir kasur. Saat itu, pria yang merekam si wanita dengan menggunakan telepon selularnya ke arah tubuh wanita. Mengetahui dirinya direkam, wanita bertubuh tinggi langsung malu dan berusaha membalikkan tubuhnya.

Sesaat kemudian, wanita itu naik ke atas kasur dan duduk di kasus tersebut. Rekaman berikutnya terputus, gambar berikutnya muncul wanita itu hanya menggunakan celana dalam warna biru . Sedangkan payudaranya dibiarkan terbuka.

Pria yang menjadi teman kencan wanita itu kembali mengarahkan rekaman HP-nya ke tubuh wanita itu. Mengetahui hal itu, wanita berusaha membalikkan tubuhnya sambil memakai branya. Sambil tersenyum nakal karena digoda teman prianya, wanita itu kemudian sedikit membuka celana dalamnya, sehingga terlihat jelas alat kelamin wanita itu.

Melihat hal itu, pria yang merekam langsung mendekati wanita itu sambil berusaha menarik bra wanita tersebut. Namun, wanita itu menghindar, sesaat kemudian wanita cantik itu malah membuka bra kirinya sehingga terlihat bagian buah dadanya. Sambil terus menggoda si pria, wanita itu mengelus-ngelus lehernya sambil menggerakkan kepalanya. Saat rekaman dibuat, terdengar samar-samar suara tertawaan wanita lain di ruangan itu.

Di menit 2 detik 30, rekaman kembali berbeda. Tapi diduga masih di lokasi yang sama, hal ini terlihat dari dinding berbahan bilik dalam kamar tersebut. Dalam rekaman itu, muncul seorang wanita lain yang tidak mengenakan pakaian menghadap si pria yang sedang merekam dirinya. Jika melihat dari posisi rekaman, pria itu sambil tidur sedangkan kepala wanita langsung menghadap ke bagian kelamin pria itu.

Menit berikutnya, pria itu mengarahkan rekaman telepon selularnya ke bagian kiri tubuhnya. Terlihat jelas seorang wanita lain yang juga tidak mengenakan pakaian sehelai pun. Adegan selanjutnya, wanita yang posisinya menghadap ke tubuh pria langsung melakukan adegan oral seks. “ayo deh isep-isep,” ucap si pria. “tar rekamannya gue kirim ke hp luh,” ucap pria itu lagi.

Rekaman terputus kemudian muncul lagi gambar dua wanita tadi yang sedang tidur terlentang. Keduanya dalam kondisi bugil . Kemudian pria misterius itu meraba-raba kemaluan wanita yang saat itu menutupi tubuhnya dengan handuk warna orange. Terdengar celotehan pria itu yang disambut gelak tawa kedua wanita.

Sekadar diketahui, fenomena beredarnya video mesum yang mengarah pada tindak pidana asusila ini, sering terjadi di Bogor. Sebelumnya, sekadar mengingatkan pada 26 April 2011, sebuah video mesum pasangan anak baru gede (ABG) asal Kampung Tengah, Desa  Pabuaran, Kemang, Kabupaten Bogor kembali tersebar dan membuat geger warga Bogor.

Video tersebut dibuat selama 3 menit 35 detik itu menyebar disejumlah telepon genggam warga sekitar melalui fasilitas Bluetooth. Rekaman video mesum yang diberi judul file Video Kamtek atau Kampung Tengah. Sabtu atau Minggu (24/4) siang. Dengan beredarnya video itu, warga setempat mengenali pemeran wanita video mesum itu diduga DS, 15, asal Kampung Tengah, RT 3/5, Desa Pabuaran, Kemang, Kabupaten Bogor. Sedangkan prianya berinisial JF, 18, warga Kampung Pok Tua, Desa Pabuaran, Kemang, Kabupaten Bogor.

Kemudian, pada 22 Desember 2010, kasus video mesum dengan pemeran Manajer Operasional SH, 42, dan BR, 28, Supervisor salah satu tempat karaoke di salah satu mall terbesar di Kota Bogor bikin geger. Kedua pemeran adegan mesum tersebut yakni SH tercatat sebagai warga Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, sedangkan BR adalah warga Kedung Badak, Bogor Utara, Kota Bogor.

Selanjutnya, pada 12 Juli 2010, petugas juga berhasil mengamankan DA dan LF, dua orang yang diduga pelaku video mesum. Kedua pasangan yang masih ABG itu digelandang ke kantor polisi setelah video mesumnya yang berdurasi 20 menit 9 detik beredar luas dan membuat geger warga Rumpin, Kabupaten Bogor.

Video mesum berformat 3gp berdurasi 20 menit 9 detik yang diberi judul ‘The Jack Ngesbray’ dibuat sekitar dua bulan lalu di sebuah hotel di daerah Serpong, Kabupaten Tangerang, sempat membuat geger warga Bogor dan beredar di telepon genggam maupun dunia  maya.

Pada, 7 Juli 2010, MA, 35, oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di salah satu lembaga penelitian pertanian di Bogor dibekuk petugas Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor, karena kedapatan menyebarkan video mesum dengan kekasihnya.

Penangkapan tersangka itu bermula, dari laporan SH, 34, kekasihnya asal Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara, Kota Bogor, yang merasa dirugikan dengan beredar videonya saat berhubungan intim dengan kekasihnya di internet. Pasalnya, pelaku yang diketahui sebagai warga Sulawesi Tengah ini, diduga kecewa diputuskan oleh SH, sehingga akhirnya menyebarkan video mesum yang dibuatnya saat masih berstatus pacaran secara diam-diam.

Terkait fenomena sosial itu, Sosiolog Universitas Nasional Jakarta, Aris Munandar, menjelaskan sering terjadinya penyebaran video mesum di Bogor merupakan fenomena sosial akibat mudanya akses teknologi dan informasi, seiring dengan arus globalisasi.

“Mudah sekali mengakses jaringan memberikan kemudahan masyarakat dalam berkreasi yang bersifat mengabadikan tingkah laku, yang awalnya iseng dan privasi, malah akhirnya menjadi konsumsi publik,” kata Aris.

Selain itu, lanjut dia, ini juga akibat tergerusnya budaya malu menjadi permisivisme, sehingga prilaku menyimpang dan pergaulan bebas remaja saat ini dianggap biasa. “Bahkan, tidak menutup kemungkinan, video mesum yang dilakukan oleh kalangan selebritis juga menjadi pemicu masyarakat meniru, prilaku menyimpang itu,” katanya.

Terkait dengan itu, lanjut dia, diperlukan keseimbangan good governance dalam penegakan hukum dan kurang kontrol budaya asing. “Masyarakat harus menjaga anggota keluarganya dalam menerima budaya asing dan lebih mengedepankan budaya malu. Kemudian di lingkungan pendidikan juga perlu ditekankan adanya pendidikan moral,” katanya.

Selain itu, diperlukan juga, adanya kontrol agama dan moral. Sebab, sejauh ini, sebetulnya, regulasi soal pornografi dan pornoaksi lebih dari cukup meskipun dalam pengesahannya masih mengundang kontroversi. “Tapi itu akan percuma dan tidak efektif, kalau arus budaya tidak dikendalikan,” katanya.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 29, 2011 at 2:28 pm

Ditulis dalam Berita, Observ

Wali Kota Akui Nikahi Istri Ke-Empat

leave a comment »


BOGOR – Kepala Bagian Humas Pemkot Bogor Asep Firdaus menegaskan bahwa Wali Kota Bogor Diani Budiarto telah menikah kembali dengan SI, 19, Anak Baru Gede (ABG) asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu. Bahkan, pihaknya juga menjelaskan, bahwa resepsi pernikahannya digelar di perumahan elite Cluster Panorama, Bogor Nirwana Residence (BNR), Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Kamis (23/6) pagi. “Walikota telah menikah lagi itu memang benar dan beliau telah sah menikah,” ungkapnya.

Menanggapi sudah mencuatnya isu dugaan orang nomor satu di Bogor nikah lagi dengan gadis yang baru lulus SMA melalui diberbagai media, pihaknya menjelaskan sebetulnya masalah pernikahan majikannya itu adalah urusan pribadi. Keputusan pribadi yang diambil oleh Wali Kota untuk menghelat resepsi di wilayah administrasi yang dipimpinnya itu pasti sudah dipikirkan matang-matang. “Saya yakin, orang seperti bapak berani melaksanakan pernikahan, cukup beralasan dan mungkin mengundang kontroversi.Daripada dia melakukan hal-hal yang negatif, dan hal itu bagi saya patut dihargai,” jelasnya.

Terkait dengan itu, pihaknya membela atasannya dan menganggap sah-sah saja Wali Kota meminang gadis manapun asal secara agama dan negara sah. “Secara agama dan negara pernikahan itu sah, apalagi beliau sudah bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) jadi tidak terikat dengan PP No 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. Bapak sudah pensiun jadi PNS sejak empat bulan lalu, walaupun masa jabatannya sebagai walikota baru akan berakhir pada 2014,” tandasnya. Tambahnya.

Sekadar diketahui, berdasarkan pantauan pada Kamis (23/6), lokasi resepsi pernikahan Diani dengan SI sangat dirahasiakan dan tertutup. Bahkan, lokasi resepsi yang terletak di Cluster Panorama, Perumahan BNR, Bogor Selatan, Kota Bogor, mendapat penjagaan ketat. Setiap tamu yang hendak memasuki Cluster Panorama, wajib menunjukan kartu undangan dan didata oleh petugas keamanan perumahan maupun protokoler Pemkot yang saat itu mengenakan batik dan safari serba hitam.

Bahkan wartawan yang hendak meliput acara tersebut mendapat hadangan petugas keamanan maupun protokoler Pemkot Bogor. Meski tidak terlihat secara langsung, namun dari luar cluster bisa terlihat keramaian, sejumlah tamu undangan yang memasuki lokasi resepsi semuanya menggunakan mobil pribadi. Tak hanya itu terlihat juga bus-bus besar Big Bird yang mengangkut tamu undangan dari Jakarta. Para tamu itu terlihat seluruhnya memakai batik.

Tak hanya itu, para wartawan juga sempat melihat mobil pribadinya merk Honda CRV F 1678 BE yang biasa terparkir di samping kantor Wali Kota Bogor, Jalan Ir H Juanda, memasuki Cluster Panorama. Lantaran di depan terlihat wartawan sedang berusaha melobi petugas keamanan untuk bisa masuk, mobil CRV tersebut, yang awalnya terbuka langsung menutup jendela kaca depannya.

“Bapak dari sekarang hingga Jum’at (24/6) tidak bisa diganggu karena sangat sibuk. Tapi kami akan cari waktu agar pak Wali bisa bertemu dengan teman-teman wartawan,” ujar petugas protokoler Pemkot Bogor ER, 36, kepada wartawan, yang sehari-harinya biasa bertugas mengawal Wali Kota di kediaman pribadinya.

Terkait dengan banyaknya kendaraan dan undangan mengenakan batik memasuki area Cluster Panorama menggunakan bus, ER sempat berkelit dan tidak mau memberitahukan acara didalam itu adalah resepsi pernikahan. “Ya ramai sekali,” ujarnya, singkat.

Berdasarkan penelusuran selama tiga hari sebelum acara resepsi pernikahan, kalangan wartawan sudah mencurigai, karena sejumlah agenda penting tidak dihadiri orang nomor satu yang diusung PDIP, PKS, dan Golkar itu tak menghadiri sejumlah acara penting kedinasan.

Sebagian didelegasikan kepada Sekda Kota Bogor, Bambang Gunawan, dan Asisten Daerah Ade Syarif. Salah satunya Pisah Sambut Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Bogor, sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian acara sepenting Upacara Penutupan Latma Garuda Shield TA 2011 antara TNI AD dan Tentara Amerika Serikat di Lapangan Pusdikzi Kodiklat juga tak dihadirinya.

Asisten Tata Praja Pemkot Bogor Ade Syarif datang mewakili, lantaran sang kepala daerah sedang berhalangan. Ade Syarif juga mewakili Wali Kota Bogor pada acara Award for Halal Commitment yang digelar Lembaga Pengkajian Pangan, Obat dan Kosmetika (LPPOM) MUI dalam acara Gala Dinner jelang Pameran Indonesia Halal Expo di Gedung Smesco, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/6).

Begitu pun Jumat (24/6) hari ini, agenda Wali Kota didelegasikan kepada sejumlah pejabat, mulai dari acara Shalat Subuh Berjamaah dan Pengajian Rutin Mingguan di Masjid At-Taqwa, hingga upacara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tingkat Kota Bogor di Balaikota Bogor.

“Pejabat publik level Walikota, seharusnya menjadi panutan baik bagi masyarakat. Apalagi menikah jika pernikahan itu benar dan diduga telah memalsukan surat-suratnya alias tanpa restu istri sebelumnya,” kata Irianto, Ketua LSM Barisan Monitoring Hukum (BMH) Bogor, kepada wartawan.

Tak hanya itu, menurutnya, sangat tidak etis seorang kepala daerah  menikahi seorang gadis remaja. “Kalau seperti ini, sifatnya sudah nafsu semata yang dikedepankan dan ini bisa dikategorikan sebagai pelanggran kode etik sebagai pejabat,” tuturnya.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 24, 2011 at 6:53 pm

Ditulis dalam Berita, Observ

Wali Kota Bogor Diduga Nikahi ABG

leave a comment »


BOGOR – Isu soal Wali Kota Bogor Diani Budiarto menikah kembali dengan seorang Anak Baru Gede (ABG), berinisial SI, 18, warga Jakarta ternyata benar adanya. Meski dijaga steril petugas keamanan dan protokoler Pemkot Bogor, namun fakta soal isu tersebut tak terbantahkan, buktinya berdasarkan pantauan di Cluster Panorama, Perumahan Elit Bogor Nirwana Residence (BNR), Bogor Selatan, lokasi yang dijadikan resepsi perinkahan, keramaian tamu undangan tak bisa disembunyikan, kemarin.

Tak hanya itu, demi kerahasiaan pernikahan orang nomor satu di Kota Bogor ini, semua tamu undangan khusus diwajibkan mengenakan batik dan sebagian besar menggunakan bus pariwisata Blue Bird. Jika ada tamu undangan yang memakai mobil pribadi, harus menunjukkan undangan. Bahkan, wartawan sempat melihat mobil pribadi Wali Kota Bogor Diani Budiarto bernomor polisi B 1678 BE yang biasa digunakan untuk bertugas memasuki area cluster Panorama.

Pasalnya, pernikahan ke empat Wali Kota Bogor dengan gadis yang baru lulus SMA ini sangat rahasia. Sangat disayangkan resepsi pernikahan tetap berlangsung diperumahan elit, padahal Fauziah Budiarto istri pertamanya sedang dirawat terbaring sakit disalah satu rumah sakit di Jakarta.

“Bapak dari sekarang sampai Jum’at (24/6) tidak bisa diganggu karena sangat sibuk. Tapi kami akan cari waktu agar pak Wali bisa bertemu dengan teman-teman wartawan,” ujar Erry, petugas protokoler yang sehari-hari bertugas di kediaman rumah pribadi Wali Kota Diani Budiarto di Cluster Panorama, BNR, Bogor Selatan, saat ditemui wartawan, kemarin.

Terkait dengan banyaknya kendaraan dan undangan mengenakan batik memasuki area Cluster Panorama menggunakan bus, menurutnya sebagian besar dari Jakarta. “Ya ramai sekali,” ujarnya, singkat seraya enggan  menyebutkan soal acara didalam cluster perumahan elit tersebut adalah sedang berlangsung resepsi pernikahan majikannya.

Kepala Bagian Humas Pemkot Bogor Asep Firdaus saat dikonfirmasi oleh wartawan melalui telepon genggamnya enggan merespon, baik melalui pesan singkat dan panggilan tidak dijawab. Sementara itu, sejumlah kalangan menyayangkan, acara pernikahan tersebut ditengah istri pertamanya sedang dirawat.

“Pejabat publik level Walikota, seharusnya menjadi panutan baik bagi masyarakat. Apalagi menikah untuk empat kali dan diduga telah memalsukan surat-suratnya alias tanpa restu istri-istri sebelumnya,” kata Irianto, Ketua LSM Barisan Monitoring Hukum (BMH) Bogor, kepada wartawan.

Tak hanya itu, menurutnya, sangat tidak etis seorang kepala daerah  menikahi seorang gadis ABG yang sebelumnya sempat pernah bekerja di Cafe itu. “Kalau seperti ini, sifatnya menolong tapi sudah nafsu semata yang dikedepankan dan ini bisa dikategorikan sebagai perzinahan,” tuturnya.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 23, 2011 at 11:03 am

Ditulis dalam Berita, Observ

Razia, Petugas Sita Ribuan Botol Miras

leave a comment »


BOGOR – Ribuan botol minuman keras (miras) disita petugas Polsek Bogor Utara di sejumlah warung yang menjual berbagai jenis minuman beralkohol diatas 15 persen yang ada di Kota Bogor. Dengan menggunakan kendaraan patroli serta kendaraan roda dua, sekitar 30 petugas melakukan penyisiran ke kesejumlah warung yang diduga menjual minuman beralkohol itu.  Sejumlah miras disita diantara merek Kamput, Mansion dan anggur cap orang tua.

Salah satu tempat penjualan miras yang menjadi sasaran petugas adalah sebuah gudang milik Ririn, 45, yang berada di kawasan perumahan Bogor Baru, Kelurahan Tegallega RT 2/1 , Kecamatan Bogor Utara. Kedatangan petugas membuat pemilik warung langsung masuk ke dalam gudang. Bahkan, Ririn berusaha mengalangi langkah petugas yang akan melakukan penggeledahan. Di dalam lokasi gudang, petugas mengamakan lima dus minuman keras golongan B, dengan kandungan alkohol sebesar 14,7 persen.

Setelah merazia gudang itu, penggeledahan dilanjutkan ke sebuah rumah yang lokasinya berada di depan gudang. Di lokasi tersebut sebanyak 8 dus minuman keras disita. Ririn pemilik gudang sempat meneriaki petugas karena lokasi gudang miliknya berada di wilayah Bogor Tengah. “Apa hak kalian mengambil barang itu, itu bukan wilayah Bogor Utara, itu sudah masuk Bogor Tengah,” teriak Ririn dengan nada emosi.

Penyisiran dilanjutkan ke sebuah warung kelontong di kedai makan yang juga difungsi sebagai tempat pengolahan  minuman tradisional Tuak. Dilokasi tersebut petugas mengamankan lima drum tuak ukuran 30 liter serta lima buah ember berukuran 50 liter tuak yang masih dalam proses. Di tempat itu, oetugas juga menemukan 264  botol minuman keras Golongan B.

Melihat barang-barangnya disita petugas, Risma, 50, hanya bisa berteriak histeris hingga tubuhnya terkulai lemas. Melihat Risma histeris, petugas berusaha membujuk dan memintanya supaya menenangkan diri. Namun upaya petugas tidak berhasil, wanita itu terus menangis dan meratap, terkulai dilantai dapur warungnya. “Ambil aku Tuhan,” teriak Risma histeris.

Sementara itu Kapolsek Bogor Utara Kompol Rahmat Lubis menjelaskan operasi tersebut merupakan operasi rutin yang dilakukannya. Selain itu penertiban dilakukan lebih intensif setelah pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat yang mengeluh dengan maraknya peredaran miras di wilayah Bogor Utara. “Warga banyak yang mengeluh soal peredaran miras, karena itu kami berusaha mempersempit peredarannya,” tukasnya.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 23, 2011 at 11:02 am

Ditulis dalam Berita, Observ

Uang dan HP Wartawan Raib, The Jungle Tak Aman

leave a comment »


BOGOR – Handphone (Telepon genggam) milik Tri Iswanto, 35, fotografer salah satu majalah dan uang tunai Rp300 ribu milik Feby, 23, wartawati salah satu harian nasional, raib saat sedang bertugas meliput keramaian di obyek wisata The Jungle, Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (22/6) petang.

Informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat pihak The Jungle Waterpark Adventure menggelar acara pembukaan wahana baru bernama ‘the wave’ (permainan ombak) guna menarik minat pengunjung saat libur panjang sekolah. Tri Iswanto raib telepon genggamnya saat sedang motret ditengah keramaian rangkaian acara pembukaan wahana baru yang dihibur oleh Tukul Arwana pada pukul 11:00 WIB.

“Saya juga kaget, saat itukan yang berada dilokasi cukup ramai, baik wartawan, pejabat, panitia sibuk mengabadikan aksi Tukul Arwana. Kok tiba-tiba hp nokia yang saya kantungin hilang. Saya di intrograsi security di kantornya, dia nuduh tetep yg ngambil rekan media juga, soalnya selain media, panitia dan tamu undangan ga ad yg masuk. Saya bilang yg namanya manusia kalo ngelihat hp walaupun dia pejabat ya pasti di kantongin/di sikat juga,” ujar Tri.

Meski pihak The Jungle mau mengganti telepon genggam merk Nokia dengan Esia salah satu hadiah doorprize, namun Tri menyayangkan, aksi tindak kriminal di obyek wisata terbesar di Kota Bogor terjadi. “Mestinya pihak The Jungle, memberikan jaminan, bukan hanya keselamatan tapi keamanan dan kenyamanan pengunjung,” katanya.

Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 15:30 WIB hal serupa terjadi pada Feby wartawati salah satu harian nasional. Feby mengaku uang tunai Rp300 ribu raib saat barang berharga dalam tasnya disimpan di loker tempat penitipan barang yang disediakan pihak The Jungle. “Saat itu saya baru selesai liputan dan mencoba beberapa wahana permainan air bersama teman-teman, pas saya mau mengambil barang tas saya sudah tidak berada di loker, kemudian petugas cleaning service the jungle menunjuk ada diloker lain, pas dicek uang saya tidak ada, untung saja hp dan barang berharga lainnya tidak diambil,” ujarnya.

Sementara itu, Dony penanggungjawab bagian Maintenance Penitipan Barang The Jungle mengaku tidak bertanggungjawab atas kehilangan tersebut. “Sebab, di dinding pintu masuk penitipan barang sudah terpampang peringatan, agar para pengunjung yang menitipkan barangnya di loker berkunci koin itu untuk berhati-hati, setiap kehilangan barang-barang berharga bukan tanggung jawab kami,” ujarnya.

Public Relations The Jungle Windha Oktha N mengaku pihaknya sudah berupaya menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung saat libur sekolah yang dipastikan tingkat kunjungan ramai. “Untuk kejadian mas Tri yang hilang handphone sudah kami ganti, tapi kalau untuk mbak Feby kita tidak tahu kejadian persisnya, tapi kabarnya itu kelalaian dari Feby sendiri saat itu lokernya tidak dikunci,” ujarnya.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 23, 2011 at 11:01 am

Ditulis dalam Berita, Observ

Dua Ekor Jaguar Huni TSI Cisarua

leave a comment »


BOGOR –Lembaga konservasi Eks-Situ Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor kembali menambah koleksi satwanya  yakni Jaguar ( Panthera Onca). Pasalnya, satwa yang sekilar mirip dengan macan tutul itu hadir di TSI sebagai salah satu fasilitas kandang pamer yang mengoleksi berbagi jenis kucing yang  berasal dari lima  benua di dunia.

Pimpinan TSI Tony Sumampau menjelaskan dua ekor Jaguar tersebut di datangkan dari Tierpark Berlin Zoo, Jerman, yang merupakan hasil pertukaran antar kebun binatang dengan koleksi macan tutul Jawa.

“Ke dua ekor Jaguar tersebut masing masing bernama Diablo ( berkelamin jantan ) yang lahir 17 September 2009 dan betinanya bernama Valdivia lahir 16 April 2009,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dua satwa karnivora tersebut tiba di TSI Cisarua sejak 15 Mei 2011. Setibanya di Taman Safari Indonesia, Kedua satwa tersebut langsung menjalani proses karantina dibawah tim medis kesehatan satwa. “Jaguar ini baru bisa diperlihatkan kepada pengunjung pada hari Sabtu (11/6) di lokasi Baby Zoo TSI Cisarua, Bogor,” katanya.

Menurutnya, satwa jenis Jaguar ini bisa bertahan hidup 12-15 tahun, dengan ukuran panjang badan 70 sampai dengan 90 sentimeter dengan berat 45 – 113 kilogram. Habitatnya adalah diareal yang kondisinya berupa hutan hujan lebat. “Status keberadaaan hewan tersebut termasuk langka alias hampir terancam,” katanya.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 14, 2011 at 12:27 pm

Ditulis dalam Berita

Tak Bosan Melihat Koleksi-koleksi Seni Bung Karno

leave a comment »


RASA penasaran warga untuk melihat-lihat keindahan Istana Bogor dari jarak dekat, akhirnya terpuaskan setelah pihak Pemkot Bogor bekerjasama dengan Rumah Tangga Kepresidenan RI, mempersilahkan khalayak umum memasuki area Istana. Wajar, kiranya decak kagum keluar dari mulut pengunjung yang belum pernah memasuki Istana. Sebab, selama ini Istana Bogor oleh masyarakat biasa, hanya bisa dilihat dari jarak sekitar 500 meter dari Jalan Raya Jenderal Sudirman dan Ir H Juanda.

Sejak dipublikasikan, Istana Bogor akan dibuka untuk umum mulai hari ini, gelombang pengunjung yang ingin menyaksikan Istana hingga pendaftaran ditutup pada Minggu (12/6) lalu berdasarkan data dihimpun, tercatat sudah 45.000 orang. Sehingga wajar, kalau kesempatan setahun sekali ini dimanfaatkan masyarakat untuk melihat-lihat istana bersejarah dari jarak dekat.

Rosalina 43 tahun, warga Cibubur, Jakarta Timur mengaku kagum mengamati beberapa lukisan-lukisan atau ornamen-ornamen yang menghiasi  setiap sudut ruangan Istana Bogor. “Saya suka melihat lukisan, khususnya yang bertemakan “Murka Tuhan” karya Basuki Abdulah,” katanya saat ditemui disela-sela kunjungan di Istana Bogor, kemarin.

Ia menambahkan, sengaja datang dari pagi bersama empat 4 anggota keluarganya karena cukup baik, selain untuk rekreasi, juga untuk menambah pengetahuan anak-anak soal sejarah Istana Bogor. “Sebetulnya ini sudah dua kali, tapi saya tidak bosan mengunjungi Istana Bogor, apalagi anak-anak belum sama sekali,” tambahnya.

Dipandu oleh sejumlah guide ratusan pengunjung Istana Bogor diberi kesempatan keliling-keliling mengunjungi paviliun sayap Kiri yang biasa di huni tamu-tamu kepresidenan dan paviliun sayap kanan yang di khususkan untuk menginap Presiden RI.   

Andika Pratama, 13, siswa SMP Dharma Bakti, Bogor yang terlihat sibuk mencatat setiap isi ruangan atau jenis furniture Istana Bogor, menagku baru sekali masuk ke istana. “Ini baru pertama kali saya masuk, kebetulan ada tugas dari sekolah, maka dengan senang hati dan akan saya manfaatkan sebaik mungkin untuk menikmati suasana dan menambah pengetahuan, “ ungkapnya.

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bogor, Artianan Yanar Anggraini mengatakan karena singkatnya jangka waktu pendaftaran, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak rumah tangga kepresidenan untuk tetap mempersilahkan masyarakat untuk mendaftar.

“Soalnya, terjadi penurunan, dibandingkan tahun-tahun lalu, karena waktu pendaftaran singkat. Sehingga terjadi penurunan mencapai 13 persen,” ujarnya saat pelepasan rombongan pertama Istana Bogor Open 2011 di depan Gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, kemarin.

Ketua Panitia Istana Open Mursyida menjelaskan pihaknya tetep membuka pendaftaran, bahkan menurutnya tercatat hari ini sudah ada penambahan peserta mencapai 2.700 orang.

“Istana Open 2011 sendiri dimulai pada pukul 08:00 hingga pukul 15:00 dengan selang 30 menit sekali pemberangkatan. Mereka akan diberi waktu 30 menit untuk berjalan mengelilingi Istana Bogor,” tambah Mursyda.

Peserta memulai perjalanan dari Pintu II (tepat di depan Balaikota-red) dan memutar keluar kearah Barat, Pintu III (Samping Gereja Zebaoth-red).

“Biasanya Pintu II Istana Bogor di peruntukan bagi tamu-tamu setingkat Menteri atau Kepala Daerah” ungkap Muhammad Subagyo seorang pemadu Istana Open 2011.

Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Istana Kepresidenan Bogor, Endang Sumirat berpendapat justu ada keistimewaan pada Istana Open 2011 ini, para pengunjung dapat mengunjungi tiga per empat dari seluruh 28,4 hektar luas Istana Bogor.

“Istana Bogor terbuka untuk umum pada hari biasa juga tidak hanya saat peringatan hari jadi Bogor. Bagi yang ingin berkunjung mereka tinggal membuat surat permohonan kepada pengurus rumah tangga Istana Kepresidenan Bogor. Minimal satu rombongan berjumlah 10 orang,” tambahnya.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 14, 2011 at 12:24 pm

Ditulis dalam Berita, Observ

Puncak Surganya Para ‘Onta’ Kawin Kontrak

with one comment


*Tujuh Wanita Terjaring di Vila

MEMASUKI musim arab (Mei-Agustus), kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor terus diserbu wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah. Selain dimanfaatkan, untuk liburan dan rekreasi dikawasan berhawa sejuk itu, tak sedikit pula para turis-turis arab menyambangi, Puncak, tepatnya di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, digunakan untuk menyalurkan syahwatnya.

Dengan modus untuk menghindari stigma maksiat (zina) yang bisa menimbulkan gesekan oleh warga sekitar, akhirnya istilah kawin kontrak dimanfaatkan oleh mereka. Sehingga, wajar jika hingga saat ini tradisi yang dibawa para turis Arab itu, tetap eksis dan menjadi problematika sosial yang dianggap sudah biasa, bahkan menguntungkan dari segi ekonomi.

Guna menghindari, tindak kriminal dan amuk massa sebagai dampak dari tradisi illegal itu, akhirnya aparat Desa beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika)—Camat, TNI, Polri, tokoh agama, dan masyarakat setempat, menggelar razia dan sweeping ke sejumlah vila-vila yang diduga kuat, kerap dijadikan ajang transaksi prostitusi dengan motif kawin kontrak.

Dari operasi itu, petugas berhasil mengamankan tujuh wanita yang diduga sebagai pelaku kawin kontrak. Bahkan petugas gabungan berhasil menjaring satu dari tujuh wanita tersebut, sedang dalam kondisi hamil. Sebagian besar mereka terjaring di Vila Tjokro, Kampung Ciburial, Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor.

“Ini bukan janin dari orang arab pak, ini hasil hubungan badan dengan pacar saya. Tapi memang saya dikontrak oleh lelaki arab selama satu minggu dengan bayaran Rp7 juta,” ujar SC, 24, warga Cigombong, Kabupaten Bogor saat ditemui di kantor Desa Tugu Utara, Rabu (8/6) malam.

Ia mengaku meski tengah hamil tiga bulan rela melayani tamu asal Timur Tengah, karena untuk kebutuhan hidup. “Bayaran Rp7 juta/minggu itu, saya hanya dapat setengahnya, karena dipotong mami (germo, red),” kata Suci.

Lain halnya dengan IM, 32, warga Cawang, Jakarta Timur berkilah kalau dirinya melakukan kawin kontrak dengan pria Timur Tengah. “Saya di vila Cokro, Puncak ini, bertugas sebagai agency perjalanan khusus untuk tamu-tamu dari Timur Tengah,” ujar janda anak satu itu.

Mereka, menurutnya memang sudah berlangganan kalau mau datang ke Indonesia, selalu telepon agen perjalanan. “Jadi tugas saya sebatas menyediakan tempat penginapan. Tentang ada wanita lalu dilakukan kawin kontrak, saya tidak tahu,” kilahnya.

Sementara DV, 22, warga Cibeureum, Cisarua, Kabupaten Bogor mengatakan, dirinya tidak melakukan kawin kontrak. Diakui, dirinya hanya melayani tamu Arab yang dibayar Rp700ribu sekali kencan atau Rp2,5 juta untuk satu hari. “Biasanya saya hanya menemani turis Arab selama seminggu. Ada juga yang mau bayar hanya kencan sehari. Tergantung gimana pembicaraan awal. Uang hasil transaksi, selalu diambil 40 persen mami,” kata DV yang mengaku, ingin berubah dan memiliki suami resmi dengan kembali hidup secara layak.

Lain halnya dengan FT 18, gadis asal Cijantung, Jakarta Timur ini mengaku kawin kontrak sudah menjadi profesinya dan menguntungkan. Buktinya, berdasarkan pengakuannya, ia sudah melakukan kawin kontrak dengan pria Timur Tengah sebanyak 11 kali.  “Ya saya sudah ada 11 kali kawin kontrak dengan orang Arab. Ya habis mau gimana lagi, selain karena tebentur kebutuhan hidup atau tuntutan ekonomi, hasilnya juga cukup menguntungkan,” katanya.

Sulung dari tiga bersaudara ini menuturkan, selain terpaksa juga karena latar belakang keluarganya hidup pas-pasan, karena orangtuanya tidak sanggup lagi membiaya adik-adiknya untuk sekolah. “Makanya saya terpaksa menjalani pekerjaan seperti ini. Jadi demi adik, saya rela keluar dari sekolah saat masih duduk dibangku SMP. Orangtua saya ngga tahu pekerjaan saya begini. Yang jelas, saya dapat uang, saya bayar sekolah adik dan keperluan rumah tangga,” kata gadis yang baru beranjak dewasa itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, lamanya kawin kontrak dengan pria arab cukup bervariasi dan relatif singkat, ada yang hanya 3 minggu, dan paling lama 1 bulan. “Selama kawin kontrak, saya diberi nafkah Rp5 juta seminggunya. Tinggal hitung aja, kalau dikontrak satu bulan. Dan 30 persennya dipotong mami,” tutur FT.

Camat Cisarua, Teddy Pembang seakan tidak percaya diwilayahnya sudah menjadi tradisi kawin kontrak ketika mendengar pengakuan para wanita yang terjaring. “Apalagi diantara mereka ada yang baru 18 tahun dan sudah menjalani profesi kawin kontrak hingga belasan kali. Ini cukup miris, bahkan lebih mengejutkan lagi, semua kegiatan kawin kontrak dilakukan melalui ijab kabul,” jelasnya saat ditemui dilokasi yang sama.

Lebih lanjut ia menuturkan, semua yang terjaring didata lalu diberi bimbingan rohani. Mereka juga diminta untuk membuat surat pernyataan, untuk tidak kembali lagi menghuni kawasan puncak guna menjajakan diri. “Kalau marah, saya sangat marah. Kenapa?, karena kalian telah membuat aib bagi wilayah yang saya pimpin. Kalian semua ini bukan warga saya tapi berasal dari luar Puncak. Jika mengulangi dan tertangkap, akan saya kirim ke panti sosial Pasar Rebo Jakarta Timur,” kata Teddy dihadapan para wanita yang terjaring itu.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 9, 2011 at 10:28 am

Ditulis dalam Berita, Observ

Kasus Flying Fox Maut, Empat Orang Jadi Tersangka

leave a comment »


BOGOR – Aparat Polsek Cisarua akhirnya menetapkan empat orang tersangka dalam kasus tewasnya Riska Putri Yulianti, 7, bocah asal Jalan Maengket No 183, RT 06/13, Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok, saat bermain flying fox di Taman Wisata Matahari (TWM), Cisarua-Puncak, Bogor, Minggu (5/6).

Empat orang tersangka itu yakni berinisial A, M, H, dan J, kesemuanya merupakan pengelola Baskoro Outbound selaku provider wahana flying fox yang bekerjasama dengan pihak TWM. “Dari tujuh orang saksi yang kami periksa, empat diantaranya sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” ujar Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Cisarua AKP Iwan Wahyudi, kepadawartawan, kemarin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, status tersangka itu berubah setelah pihaknya melakukan pemeriksaan mendalam terhadap tujuh orang saksi dan ternyata keempatnya terbukti telah melakukan kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. “Para tersangka kami jerat pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain dengan ancaman lima tahun penjara,” tandasnya.

Meski demikian, pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap ke empat tersangka, karena hingga saat ini tidak ada pengaduan dari pihak keluarga korban. “Jadi mereka hanya dikenakan wajib lapor saja,” tandas
AKP Iwan.

Selain itu, pihak keluarga dengan penyelenggara juga sudah melakukan kesepakatan untuk tidak saling menuntut. “Sudah ada perjanjian perdamaian, untuk tidak melakukan penuntutan, namun demikian, karena kasus ini merupakan tindak pidana murni tapi kami tetap akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

Sementara itu, Mulyadi, perwakilan dari manajemen Baskoro Outbound Flying Fox, mengaku pihaknya sudah menerapkan sesuai prosedur dan ketetapan (protap) standar outbound yang berlaku. “Sebelum peserta mengikuti kegiatan, Kami menanyakan pada peserta apakah peserta sehat dan siap melakukan kegiatan, termasuk menanyakan umur peserta,” kilah Mulyadi, saat dimintai keterangan di Mapolsek Cisarua, kemarin.

Meski demikian pihaknya mengakui, mestinya saat peserta hendak meluncur
menggunakan wahana permainan flying fox, tidak ada lagi peserta lainnya yang berada di tempat peluncuran. “Saya juga tidak tahu kok tiba-tiba saja korban sudah berada di atas dan berusaha memanjat, kami tidak sadar, ternyata korban sudah ada diatas padahal sebelumnya korban sudah diwanti-wanti supaya tidak naik terlebih dahulu,” tuturnya.

Terlepas dari itu, pihaknya juga mengaku memang mestinya  dalam wahana flying fox ini, sebaiknya di bawah dipasang jaring pengaman. “Itu mungkin yang jadi kelalaian Kami. Tidak ada pengaman di bawah,” tandasnya.

Sementara itu, hingga saat ini untuk kepentingan penyidikan lokasi Flying Fox ditutup untuk sementara waktu. ”Kami juga tengah melakukan. evaluasi untuk standar operasi yang harus diterapkan,” papar
Mulyadi.(haryudi)

Written by YudiBageur

Juni 8, 2011 at 11:55 am

Ditulis dalam Berita